BENTUK DAN GAYA BAHASA PANTUN PADA LIRIK LAGU CILOKAQ SASAK PEPAO-JANEPRIE DALAM ALBUM “SAQTEKANGEN” SERTA KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA

There are two problems in this research. First, what is the form and style of rhyme language lyrics song Cilokaq Sasak Pepao-Janeprie album “Saqtekangen”; second, how it relates to literary learning. The purpose study describe "Saqtekangen" its relation method used a qualitative descriptive method. technique collecting data listening note-taking technique. research subjects were four songs rhymes. After analyzing data, was found that (1) cilokaq includes (a) stanza consists lines each stanza, (b) number words line 4- 6 or 8-12 syllables, (c) final with cross pattern a-b-a-b, (2) use styles include: imagery, repetition, onomatopoeia hyperbole, irony, litotes. (3) In literature learning, can be as medium for learning Indonesian Language Literature which innovative creative at junior high school level accordance Basic Competence (KD) class VII semester I, namely identifying studying linguistic structure local folk poetry (rhymes) read heard. ABSTRAKAda dua permasalahan dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana bentuk dan gaya bahasa pantun pada lirik lagu kedua, kaitannya dengan pembelajaran sastra. Tujuan ini adalah mendeskripsikan “Saqtekangen” serta Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan menggunakan teknik simak catat. Subjek berupa empat buah berbentuk pantun. Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa Bentuk meliputi bait terdiri atas larik setiap baitnya, jumlah kata 4-6 atau suku kata, sajak akhir pola silang Pemakaian meliputi: citraan (imagery), repetisi, onomatope hiperbola, ironi, Kaitannya sastra, dapat dijadikan sebagai media Bahasa Sastra Indonesia inovatif kreatif jenjang SMP sesuai Kompetensi Dasar kelas yaitu mengidentifikasi menelaah struktur kebahasaan puisi rakyat setempat (pantun) dibaca didengar.